ORANG GILA, CINTA dan KESADARAN SEKSUAL
Btw, I’m reading Paulo Coelho again… uda cinta niy!! It’s “Veronika decides to die”.. Sebenernya buku ini bahas tentang orang gila gitu de, macem2 orang gila yang biasanya dianggap ga normal sama orang2 seperti kita (saya maksudnya..) hanya karna mereka berbeda dari orang laen. Kalo biasanya kita makan nasi dan ada orang yang makan rumput..we gonna say they’re crazy, rite?? Dulu juga ada Einstein yang dibilangin orang gila waktu dia bilang bahwa ga ada waktu atau ruang, yang ada cuma kombinasi dari keduanya. Atau Columbus yang keukeuh bilangin ada benua di sisi lain dunia, bukannya jurang. Trus Galileo Galilei yang mulai buktiin kalo gereja Katolik salah tafsir bahwa bumi bukan pusat tata surya. Ato malah the Beatles, yang waktu itu nyiptain musik beda dari trend jamannya… Mungkin juga mereka contoh orang-orang gila yang hebat kali yah.. but still, insane persons just got into their own world…no matter how stupid they seem, skizofren, psikopat, maniak…they are still human (but they are crazy…hehe…). Teteupp de, walopun mulai sekarang aku akan lebih bisa menghargai orang2 gila… tapi ada klasifikasinya orang gila hebat sama yang annoying… and that’s why people invented mental hospital.
Anyway, There’s two problems I interested in from this book (and I guess so does everybody): Cinta dan Kesadaran Seksual. Ngaku de pasti kalo uda atas nama sayang ato cinta..whatever about the L word, we actually wanna give everything and obviously need both the contacts… physically and emotionally. Right?? Physically would be things like kissing, hugging, yah… u know lah already. Emotionally pastinjahh tentang perasaan itu sendiri. Makanya ada yg pacaran jiwa dan raga dan ada yang jiwa doang (raganya engga). Yang jiwanya doang mah biasanya à ternyata tidak memuaskan… hehe.. (one of many reasons why my relationship never lasts more than 10 months…I guess :p)
Well, this things I write are subjectively came from my own thought. Yang pasti Cinta dan Kesadaran Seksual berkaitan banget. Pinter2nya kita aja mw dibawa nafsu ato dikontrol, iya bukan?? (Biasanya siy cewe yg cenderung bisa ngontrol… kalo cowo2 disodorin mah langsung hayukkk…). Whatever… the most important thing is apapun bentuk nafsu itu harus dilakukan dengan sadar. Kalo ga namanya perkosa dunk?? Pacar ga pacaran, kawin ga kawin… paling penting lagi tau konsekuensinya… tiap orang punya own choices toh??
I read a very sweet messages in a blog…
I believe that there are things greater than love in the forte of relationship
One of them is RESPECT
Respect our companion
But more importantly, respect yourself as the carrier of consequences in choices
Thus, it leads you to the responsibility itself
Yaahh, kalo in my opinion siy respect itu termasuk bisa menghargai kalo semuanya punya porsi masing2. Porsi paling full dan komplit adalah pas uda nikah entar… karna tanggung jawab itu susah loh. Coba kalo iya sama orang itu… kalo engga?? So, Save the Best for Last!! ^_^
2 Comments:
ih, stuju ama re-end. hari gini yg ada cewek2 malah lebih parah. walo akyu jg cewk, tp ttp hrs obejktif kan..=)
Hahah...loh..loh..
please underline the word babe.... BIASANYA...means i don't judge...just a lil bit come up with the stereotype lah...:p
Post a Comment
<< Home